tag:blogger.com,1999:blog-35360386547883605122024-02-07T11:10:01.028-08:00Health-e-WorldKesehatan dunia melalui dunia mayaUnknownnoreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-20158893838308007462015-01-16T00:40:00.001-08:002015-01-16T01:30:33.431-08:00PERTOLONGAN PERTAMA PADA TRAUMA MATA<div style="text-align: start;">
<i><span style="text-align: right;"><span lang="EN-US" style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Ditulis oleh: dr. Ni Made Gita </span></span><span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif; text-align: right;"><span lang="EN-US" style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Saraswati, S.Ked</span></span></i></div>
<div style="text-align: start;">
<br></div>
<div style="text-align: start;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Mata memiliki sistem proteksinya
sendiri. Kelopak mata dan bulu mata diciptakan untuk melindungi mata dari
paparan angin dan debu. Bahkan air mata yang diproduksi pun memiliki antibodi
untuk melindungi mata dari kuman penyakit. Meskipun demikian, frekuensi
kecelakaan terhadap mata tetap tinggi. Seiring bertambahnya kawasan industri,
angka kecelakaan kerja juga meningkat, lalu lintas semakin padat, risiko kecelakaan
lalu lintas meningkat, serta beberapa hal lain yang seringkali menjadi penyebab
terjadinya trauma pada mata seperti perkelahian, terkena ketapel, senapan
angin, lemparan mainan yang sering terjadi pada anak-anak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika terjadi cedera pada mata hal
yang penting untuk dilakukan adalah pemeriksaan mata. Apabila luka pada mata
cukup serius sebaiknya langsung dikonsultasikan kepada dokter. Hati-hati,
menunda dapat menyebabkan gangguan pengelihatan permanen bahkan kebutaan. Namun,
seringkali konsultasi kepada dokter ahli tidak dapat dilakukan segera karena
tidak semua fasilitas kesehatan dilengkapi alat periksa khusus mata. Sehingga,
penting sekali untuk melakukan pertolongan pertama untuk penanganan awal serta
mencegah kerusakan lebih lanjut sambil menunggu penanganan dari dokter ahli.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penanganan Benda Asing Pada Mata</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Jangan
menggosok mata karena dapat menggores permukaan kornea dan menyebabkan luka</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Berkediplah agar air
mata keluar untuk membantu benda asing keluar terdorong keluar melalui sudut
mata.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Tetes air
mata buatan dapat diberikan untuk membantu membilas benda asing.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Lipat kelopak
mata ke atas bila benda asing tidak nampak.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Gunakan cotton bud
atau ujung tissue yang diteteskan air bersih dengan gerakan menyapu ke arah
sudut mata untuk memindahkan beda asing.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Jika benda asing
masih tetap menempel cukup dalam jangan mencoba mencungkilnya, jaga mata tetap
tertutup dan segera bawa ke dokter.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penanganan Cedera Mata Akibat Bahan Kimia atau Luka Bakar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Bilas mata dengan
air bersih. Pastikan air yang digunakan untuk irigasi mata benar-benar bersih
atau gunakan tetes air mata buatan. Lakukan dengan posisi kepala miring dan
biarkan air mengalir ke mata dari arah dalam keluar.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Jika
menggunakan lensa kontak, lepaskan dan bersihkan dengan cairan pembersihnya.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Segera bawa
ke dokter.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penanganan Cedera Mata Akibat Pukulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Kompres dengan air dingin
atau es 10-15 menit untuk membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Hindari
menggosok maupun memberi penekanan terhadap mata</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Jika terjadi
gangguan fungsi visual atau nampak cedera sebaiknya dikonsultasikan kepada
dokter</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penanganan Cedera Mata Akibat Benda Tajam/Tumpul<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Hindari
mencuci ataupun memberi penekanan pada mata</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Apabila
nampak benda asing tertancap jangan mencoba untuk mencabutnya</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">Tutup mata
dengan kain bersih,, ikat longgar dengan perban dan segera bawa ke dokter.</span></li>
</ol>
<br><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAmgk2xUgay6D8xZmh91qgdNpKmIJQjR3MCBlA8Z3tV-Bv_Rby07v7jr5HrFJfmmFR9rm1z_yZtr6hbyKXy-Ul-WHarKDMLYTndYtOCstwm-klHjpFVO73AmoddSDbRm0FHHjK2ljC_BnS/s640/blogger-image--670145070.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAmgk2xUgay6D8xZmh91qgdNpKmIJQjR3MCBlA8Z3tV-Bv_Rby07v7jr5HrFJfmmFR9rm1z_yZtr6hbyKXy-Ul-WHarKDMLYTndYtOCstwm-klHjpFVO73AmoddSDbRm0FHHjK2ljC_BnS/s640/blogger-image--670145070.jpg"></a></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-3156446827451098452011-06-30T21:49:00.000-07:002015-01-01T20:50:18.425-08:00Menghitung Cairan InfusBagi co-ass atau tenaga kesehatan lainnya yang baru memulai praktek di rumah sakit mungkin masih bingung tentang cara menghitung jumlah tetesan infus. Berikut ini adalah rumus yang biasa digunakan untuk menghitung tetesan infus, baik dengan infus makro maupun mikro. Semoga bermanfaat.<br>
<span style="font-weight: bold;"><br></span>
<span style="font-weight: bold;">MACRO = 1 cc = 20 tts/mnt</span><br>
々<span style="font-style: italic;">Tetes Infus Macro</span><br>
tts/mnt = jmlh cairan X 20 / lama infus X 60<br>
<br>
々<span style="font-style: italic;">Lama Infus Macro</span><br>
lama infus = (jmlh cairan X 20) / (tts/mnt X 60)<br>
<br>
<span style="font-weight: bold;">MICRO = 1 cc = 60 tts/mnt</span><br>
々<span style="font-style: italic;">Tetes Infus Micro</span><br>
tts/mnt = (jmlh cairan X 60) / (lama Infus X 60)<br>
<br>
々<span style="font-style: italic;">Lama Infus Micro</span><br>
lama infus = (jmlh cairan X 60) / (tts/mnt X 60) <span class="fullpost"><br><br>contoh kasus:<br>1. infus 500 cc diberikan kepada seorang pasien 20 tetes makro/ menit habis dalam berapa jam? jika dalam micro?<br><br><span style="font-style: italic;">jawab </span>: </span><br>
<span class="fullpost">1 cc = 20 tetes makro, berarti pasien diberikan 1 cc/ menit<br>infus yang tersedia 500 cc, akan habis dalam 500 dibagi 60 menit = 8,333 jam<br>kalo dalam micro tinggal di kali 3 aja. jadinya = 24,99 jam.<br><br><br>2. berapa tetes macro per menit tetesan 500 cc infus RL harus diberikan agar habis dalam 4 jam?<br><br><span style="font-style: italic;">jawab</span> : </span><br>
<span class="fullpost">500 cc dibagi 4 jam = 125 cc ; ini jumlah cc RL yang harus diberikan per jamnya<br>125 cc dibagi 60 = 2,083 cc / menit. ini jumlah cc RL yang harus diberikan per menitnya.<br><br>1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro </span><br>
<span class="fullpost">jadi 2,083 cc = (2,083 x 20) 41,66 tetes makro = (2,083 x 60) 124,98 tetes mikro.</span><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyYli1bN74nr4k3hcyPp-1E5MTCLxxxrrRAaCwS6lOf3bRBbBCxG7suHbloRmQ-wibQTw3p0edIvB6lDwbXj2rqJyZZe2hSGUEhr6kbib1QMnnLSM-QblZgLFKa59pBS-dzD1KZ7Xw7q8/s640/blogger-image--758321068.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyYli1bN74nr4k3hcyPp-1E5MTCLxxxrrRAaCwS6lOf3bRBbBCxG7suHbloRmQ-wibQTw3p0edIvB6lDwbXj2rqJyZZe2hSGUEhr6kbib1QMnnLSM-QblZgLFKa59pBS-dzD1KZ7Xw7q8/s640/blogger-image--758321068.jpg"></a></div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-8737719973420541822011-01-22T21:56:00.000-08:002011-01-22T22:06:15.533-08:00Siklus Pertumbuhan Rambut<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN-JJht-jMozm-suqMU-0zxpbnmyJR69am3rGCgpkIFezNCSxXQkNJU-YNDUmr_o2EyhJnZHaNbJCw5WW1j1dK8-N7MU5r5qRJNhia9SeESxL2oLgKXIydaPjzOEaDS6dcdJFjqrOjSKv9/s1600/images.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 306px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN-JJht-jMozm-suqMU-0zxpbnmyJR69am3rGCgpkIFezNCSxXQkNJU-YNDUmr_o2EyhJnZHaNbJCw5WW1j1dK8-N7MU5r5qRJNhia9SeESxL2oLgKXIydaPjzOEaDS6dcdJFjqrOjSKv9/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5565257725757756706" /></a><br /><br />Rambut tumbuh melalui siklus yang mencakup tiga fase pertumbuhan yaitu fase anagen, katagen, dan telogen. <span class="fullpost"><br /><br />1)Fase Anagen<br />Fase anagen merupakan fase pertumbuhan rambut aktif dimana sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Lama fase anagen kurang lebih 2-6 tahun.<br /><br />2)Fase Katagen<br />Katagen merupakan masa peralihan yang terjadi setelah akhir fase anagen. Lama masa transisi ini adalah 1-2 minggu dan akan terbentuk rambut gada (hair club).<br /><br />3)Fase Telogen <br />Fase telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan tumbuh tunas kecil yang membentuk rambut baru yang tumbuh di bawah rambut gada. Rambut baru ini kemudian didorong keluar. Dengan kembalinya fase anagen, rambut lama atau rambut gada (clubbed hair) terdorong lepas oleh tumbuhnya rambut baru. Fase telogen berlangsung selama kurang lebih 100 hari atau sekitar 5 sampai 12 minggu.<br /><br />Pada akhir fase telogen rambut akan lepas dan akan memulai siklus pertumbuhan rambut yang baru. Dalam keadaan normal, sekitar 90% rambut di kulit kepala berada dalam fase anagen, sekitar 1% berada dalam fase katagen, dan sekitar 9% berada dalam fase telogen.<br /><br />Rambut memiliki lama siklus yang bervariasi tergantung lokasi tumbuhnya rambut. Pada alis, siklus pertumbuhan rambut akan berakhir dalam 4 bulan sementara kulit kepala berakhir dalam 3 sampai 4 tahun. Ini adalah alasan mengapa panjang rambut alis jauh lebih pendek dibandingkan dengan rambut di kulit kepala. Rambut di kulit kepala memiliki masa anagen kira-kira 1000 hari dan masa telogen 100 hari sehingga rasio perbandingan rambut anagen dan telogen 9:1. Untuk mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen diperiksa rasio rambut anagen dan telogen dengan trikogram.<br /></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-30547445221296577452011-01-03T18:41:00.000-08:002015-01-01T20:08:09.689-08:00Vaginal toucherVaginal toucher adalah pemeriksaan yang dilakukan pada saat sebelum persalinan. Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan ini adalah sebagai berikut:<br />
<ol>
<li>Didahului dengan melakukan inspeksi pada organ genitalia eksterna. </li>
<li>Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo untuk melihat keadaan jalan lahir. </li>
<li>Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum.) </li>
<li>Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi <span class="fullpost"> lurus dan rapat dimasukkan kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik. </span></li>
</ol>
<span class="fullpost">Pada pemeriksaan ini, yang dapat dinilai yaitu: </span><ul>
<li><span class="fullpost">Tentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase). </span></li>
<li><span class="fullpost">Tentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah tentukan warna, bau, dan jumlah air ketuban yang mengalir keluar </span><span class="fullpost">c)Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion. </span></li>
<li><span class="fullpost">Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau tali pusat yang berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap – compound presentation).</span></li>
</ul>
<span class="fullpost">Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri klinik : </span><ul>
<li><span class="fullpost">Pemeriksaan bentuk sacrum</span></li>
<li><span class="fullpost">Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak. </span></li>
<li><span class="fullpost">Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.</span></li>
<li><span class="fullpost">Mengukur distansia interspinarum. </span></li>
<li><span class="fullpost">Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul. </span></li>
<li><span class="fullpost">Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya kesempitan panggul (mengukur conjugata diagonalis). </span></li>
<li><span class="fullpost">Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.</span></li>
</ul>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-28180494147135301622010-08-30T23:42:00.000-07:002010-08-30T23:49:24.023-07:00Stroke HemmorhagicClinical Reasoning<br />Kasus: Stroke Hemmorhagic <br /><br />Diagnosis Utama: Stroke Hemmorhagic<br /><br />DD : ICH, SAH<br /><br />Risk Factor: <br />- Modifying:<br /> ○ HTN kronis <br /> ○ Alkohol<br /> ○ Merokok<br /> ○ Kopi <br /> ○ Teh<br />- Non modifying:<br /> ○ Sex<br /> ○ umur<br /><br /><span class="fullpost"> Penanganan Umum (Pre hospital emergency management)<br />5B:<br />1. Breath : evaluasi dan monitor jalan nafas (lapangkan jalan nafas)<br />2. Blood : monitor tekanan darah dan infus RL<br />3. Brain : <br />- kejang - diazepam IV<br />- panas - paracetamol<br />- mual - antimual<br />- TIK meningkat (TD naik, nadi turun, kejang, muntah, pusing) - oksigenasi, bedrest dg head up 20-30 derajat (untuk mengembalikan venous return ke jantung) <br />4. Bowel : monitor nutrisi, pasang NGT, evaluasi dan monitor defekasi<br />5. Blast : Kateter (kalo blast penuh) dievaluasi dan monitor </span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-59946073605522579592010-01-29T07:58:00.000-08:002010-01-29T07:58:27.692-08:00PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK (NGT)Insersi selang nasogastrik meliputi pemasangan selang plastik lunak melalui nasofaring pasien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.<br />
<b><br />
PERALATAN</b><br />
<br />
1.Selang nasogastrik (ukuran 14-18 fr)<br />
2.Pelumas/ jelly<br />
3.Spuit berujung kateter 60 ml<br />
4.Stetoskop<br />
5.lampu senter/ pen light<br />
6.Handuk kecil<br />
7.Tissue<br />
8.Spatel lidah<br />
9.Sarung tangan dispossible<br />
10.Plester<br />
11.corong <br />
12.obat- obatan/ makanan yang akan dimasukan<br />
13.Bak instrumen<br />
<br />
<b>TUJUAN</b><br />
•memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal<br />
•memungkinkan evakuasi isi lambung<br />
•menghilangkan mual.<br />
<br />
<b>LANGKAH PELAKSANAAN</b><br />
1.Cuci tangan dan atur peralatan<br />
2.Jelaskan prosedur pada pasien <span class="fullpost"><br />
3.Bantu pasien untuk posisi semifowler<br />
4.Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan dominan kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)<br />
5.Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta pasien untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas<br />
6.Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien. Letakkan tissue wajah dalam jangkauan pasien<br />
7.Gunakan sarung tangan<br />
8.Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.<br />
Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar selang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke proxesus xypoideus; tandai dengan plester kecil.<br />
9.Gulung selang di tangan kiri kemudian lepaskan. Ini bertujuan agar selang lebih mudah masuk. Kemudian olesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm dari ujung NGT<br />
10.Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih<br />
11.Pada saat anda memasukkan selang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut<br />
12.Ketika selang terlihat dan pasien bisa merasakan selang dalam faring, instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (berikan segelas air dengan pipet)<br />
13.Masukkan selang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau selang menggulung di tenggorokan, tarik selang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong pasien untuk bernafas dalam<br />
14.Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta pasien membuka mulut untuk melihat selang, <br />
15.Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di paru-paru) dengan 3 cara:<br />
a.Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc (10-20ml) jika cairan bercampur isi lambung berarti sudah masuk kelambung, <br />
b.Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air dalam kom bila ada gelembung berarti NGT dalam paru-paru<br />
c.Petugas memasukan gelembung udara melalui spuit bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop untuk mendengarkan gelembung udara di lambung<br />
16.Untuk mengamankan selang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari selang<br />
17.Plesterkan selang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. <br />
18.Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air hangat), kemudian memasukan obat-obatan/makanan <br />
19.Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.<br />
20.Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan dilepas. <br />
<br />
<b>DOKUMENTASI</b><br />
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:<br />
•Tanggal dan waktu insersi selang<br />
•Warna dan jumlah drainase<br />
•ukuran dan tipe selang<br />
•Toleransi pasien terhadap prosedur<br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-16997153729155702362009-12-27T23:31:00.000-08:002009-12-27T23:55:58.011-08:00Amandel? apaan sih?sebenarnya penyakit amandel itu seperti apa sih? operasi amandeL tentunya sudah tidak lagi asing lg di telinga bukan? seperti apa sih itu? haruskah operasi? amandel terdapat pada semua orang dan terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel, dalam bahasa kedokteran biasa disebut tonsil, berfungsi untuk menghasilkan limfosit yaitu sejenis sel darah putih yang bertugas membunuh kuman yang masuk ke dalam badan melalui mulut. apabila tonsil meradang maka tonsil dapat membengkak, merah dan penderita merasa gatal, sakit kerongkongan, sakit menelan, kadang-kadang muntah.<br />
<br />
Peradangan tonsil membuat anak demam, <span class="fullpost"> sakit kepala, muntah-muntah, sakit perut, lemas dan tidak bersemangat. Pembesaran tonsil yang terlalu besar dapat menghalangi jalan pernafasan. Kelenjar di bawah dagu dapat pula membesar. Kelenjar pada dinding kerongkongan disebut adenoid. Biasanya apabila amandel meradang adenoid pun ikut meradang.<br />
<br />
Peradangan ini dapat disebabkan kuman dan virus yang masuk ke dalam mulut. Peradangan ini dapat diobati dengan antibiotik. Namun apabila terjadi berulang-ulang perlu dilakukan operasi.<br />
<i><br />
sumber: penyakit dan peanggulangannya oleh E. Oswari</i></span>Gita GeLLoyhttp://www.blogger.com/profile/14392907560746569159noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-45117408095446475792009-12-17T20:07:00.000-08:002009-12-17T20:12:01.150-08:00PROTEIN ENERGY MALNUTRITIONPEM terjadi ketika kebutuhan tubuh akan protein, bahan bakar energi ataupun keduanya tidak dapat dipenuhi oleh makanan.<br />
<br />
<b>MANIFESTASI KLINIS</b><br />
<i>Kwasiorkor (edema)</i><br />
- Samar-samar: lesu, apathy, iritability<br />
- Muscle wasting, muntah, diare, anoreksia, jaringan subkutan menjadi lebih lunak.<br />
- Edema: organ dalam dan ekstermitas. <br />
- Dermatitis kulit yang menjadi lebih gelap pada area yang teriritasi, namun pada kulit yang terpapar sinar matahari (-)<br />
- Rambut akan menjadi lebih tipis dan <span class="fullpost"> sedikit. <br />
<br />
<i>Marasmus (non-edema)</i><br />
- BB menurun<br />
- Iritability<br />
- Turgor sign (-)<br />
- Lemak pada subkutan dan sucking pad pada pipi (-)<br />
- Abdomen bisa mengalami distensi atau datar, intestinal pattern mudah dilihat.<br />
- Hipotonia<br />
- Suhu (N), PR melambat<br />
- Konstipasi /starvation diarrhea<br />
<br />
<i>Marasmus Kwasiorkor (edema)</i><br />
- Kombinasi marasmus + kwasiorkor. <br />
- Edema dengan atau tanpa lesi di kulit, kelemahan otot <br />
- Penurunan jumlah lemak subkutan marasmus. <br />
- Edema (-) <br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7786219/PEM.rar.html"><br />
Download Powerpoint [.Ppt]</a><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-30490921036697052722009-12-17T19:38:00.000-08:002009-12-17T19:55:28.413-08:00Permasalahan Nutrisi pada Remaja<b>Penilaian Nutrisi</b><br />
<br />
Tujuan <br />
- menentukan status nutrisi pasien secara umum<br />
- perawatan kesehatan yang diperlukan (fisik maupun psikososial, dan faktor-faktor terkait yang mempengaruhi kebutuhan pasien pada situasi tertentu)<br />
<br />
Empat bagian penilaian nutrisi :<br />
<br />
1. Evaluasi makanan dan riwayat personal (medis, sosial, pengobatan)<br />
2. Observasi klinis<br />
3. Tes biokimia<br />
4. Antropometri<br />
<span class="fullpost"><br />
<b>Evaluasi Makanan dan Riwayat Sosial</b><br />
<i><br />
- Spesific 24-hour food record </i><br />
<i>- Riwayat makanan </i><br />
<i>- Periodic food records</i><br />
<br />
<b>Klinis</b><br />
1. Anemia defisiensi besi:<br />
- Lemah, letih, lesu<br />
- Sakit kepala<br />
- Takikardi, lidah terasa terbakar<br />
- Prilaku sosial remaja cenderung tidak aktif dikarenakan anemianya.<br />
<br />
2. Obesitas:<br />
- Cepat lelah saat beraktivitas<br />
- Nyeri sendi <br />
- Gejala penyakit lain yang menyertai, seperti insulin resistensi dan hipertensi (poliuri, polifagi dan polidipsi)<br />
<br />
3. Anoreksia<br />
- Badan kurus<br />
- Cepat lelah<br />
- Dapat disertai dengan penyakit lain seperti defisiensi besi.<br />
<br />
4. Bulimia<br />
- Badan gemuk ataupun kurus<br />
- Makan banyak tetapi dimuntahkan lagi (disengaja pada remaja)<br />
- Letih, lemah, lesu<br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7787306/PermasalahanNutrisipadaRemaja.rar.html"><br />
Download Powerpoint [.Ppt]</a><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-71628008547307368752009-12-17T19:20:00.000-08:002009-12-17T19:20:56.604-08:00Rickets<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivHwPehchDFRoiXwTujTyf9aDtIrnAJLRpf0lmcSbxLMvCli6Jk2zKMbx2JjvtIS5INGRPd074H8w4IaxM-XIKm7Wl4yDCE144JLbD3fT6PD_LV0ZvD9KhkHS2rwptRkELgmiPFKpoGG5S/s1600-h/1331341-1331373-985510-1758965tn.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivHwPehchDFRoiXwTujTyf9aDtIrnAJLRpf0lmcSbxLMvCli6Jk2zKMbx2JjvtIS5INGRPd074H8w4IaxM-XIKm7Wl4yDCE144JLbD3fT6PD_LV0ZvD9KhkHS2rwptRkELgmiPFKpoGG5S/s320/1331341-1331373-985510-1758965tn.jpg" /></a>Rickets is a disease of growing bone that is unique to children and adolescents. It is caused by a failure of osteoid to calcify in a growing person. Failure of osteoid to calcify in adults is called osteomalacia. Vitamin D deficiency rickets occurs when the metabolites of vitamin D are deficient. Less commonly, a dietary deficiency of calcium or phosphorus may also produce rickets. Vitamin D-3 (cholecalciferol) is formed in the skin from a derivative of cholesterol under the stimulus of ultraviolet-B light. Ultraviolet light or cod liver oil was the only significant source of vitamin D until early in the 20th century when ergosterol (vitamin D-2) was synthesized from irradiated plant steroids. <br />
<span class="fullpost"><br />
<b>Pathophysiology<br />
</b><br />
Cholecalciferol (ie, vitamin D-3) is formed in the skin from 5-dihydrotachysterol. This steroid undergoes hydroxylation in 2 steps. The first hydroxylation occurs at position 25 in the liver, producing calcidiol (25-hydroxycholecalciferol), which circulates in the plasma as the most abundant of the vitamin D metabolites and is thought to be a good indicator of overall vitamin D status. The second hydroxylation step occurs in the kidney at the 1 position, where it undergoes hydroxylation to the active metabolite calcitriol (1,25-dihydroxycholecalciferol). This cholecalciferol is not technically a vitamin but a hormone.<br />
<br />
Calcitriol acts at 3 known sites to tightly regulate calcium metabolism. Calcitriol promotes absorption of calcium and phosphorus from the intestine, increases reabsorption of phosphate in the kidney, and acts on bone to release calcium and phosphate. Calcitriol may also directly facilitate calcification. These actions increase the concentrations of calcium and phosphorus in extracellular fluid. The increase of calcium and phosphorus in extracellular fluid, in turn, leads to the calcification of osteoid, primarily at the metaphyseal growing ends of bones but also throughout all osteoid in the skeleton. Parathyroid hormone facilitates the 1-hydroxylation step in vitamin D metabolism.<br />
<br />
In the vitamin D deficiency state, hypocalcemia develops, which stimulates excess parathyroid hormone, which stimulates renal phosphorus loss, further reducing deposition of calcium in the bone. Excess parathyroid hormone also produces changes in the bone similar to those occurring in hyperparathyroidism. Early in the course of rickets, the calcium concentration in the serum decreases. After the parathyroid response, the calcium concentration usually returns to the reference range, though phosphorus levels remain low. Alkaline phosphatase, which is produced by overactive osteoblast cells, leaks to the extracellular fluids so that its concentration rises to anywhere from moderate elevation to very high levels.<br />
<br />
Intestinal malabsorption of fat and diseases of the liver or kidney may produce the clinical and secondary biochemical picture of nutritional rickets. Anticonvulsant drugs (eg, phenobarbital, phenytoin) accelerate metabolism of calcidiol, which may lead to insufficiency and rickets, particularly in children who are kept indoors in institutions. <br />
<br />
<i>Source: http://emedicine.medscape.com/article/985510-overview </i><br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7786144/RICKETS2.rar.html"><br />
Download Powerpoint [.Ppt]</a><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-20426262183283657392009-12-17T19:04:00.000-08:002009-12-17T19:05:52.201-08:00Metabolic SyndromeMetabolic syndrome is the name for a group of risk factors linked to overweight and obesity that increase your chance for heart disease and other health problems such as diabetes and stroke. The term “metabolic” refers to the biochemical processes involved in the body’s normal functioning. Risk factors are behaviors or conditions that increase your chance of getting a disease. <br />
<br />
Sindrom metabolik adalah nama untuk sekelompok faktor risiko terkait dengan kelebihan berat badan, obesitas, peningkatan kadar gula darah puasa, obesitas abdominal, kolesterol tinggi, dan peningkatan tekanan darah yang yang meningkatkan kemungkinan terjadi penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes dan stroke. Istilah metabolik merujuk kepada proses biokimia yang terlibat dalam fungsi tubuh normal. <br />
<br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7786113/SINDROMMETABOLIK.rar.html">Download Powerpoint [.Ppt]</a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-76081217122112144092009-12-17T18:26:00.000-08:002009-12-17T19:06:54.663-08:00Defisiensi Vitamin B1Defisiensi vitamin B1 (Thiamin) adalah suatu sindrom yang muncul sebagai hasil dari suatu keparahan, kekurangan thiamin yang berkepanjangan pada makanan. Ini dapat terjadi saat diet hanya terdiri dari beras putih yang digiling, beras yang terlalu bersih dicuci, dan tepung terigu atau gandum. Defisiensi thiamin yang terjadi selama rentang waktu 2-3 bulan dapat menyebabkan berbagai gangguan hingga kematian. <br />
<br />
Vitamin B1 atau thiamin merupakan jenis vitamin yang banyak terdapat pada bahan makanan sehari-hari. <span class="fullpost"> Selama proses penyerapan yang terjadi di usus, thiamin mengalami phosporilasi untuk menghasilkan thiamin pirophospat yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B1. <br />
<br />
Beberapa penyakit akan muncul seiring dengan menurunnya fungsi normal thiamin pada tubuh manusia yang mengalami defisiensi thiamin.<br />
<br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7786038/thiaminA3.rar.html"><br />
Download Powerpoint [.Ppt]</a> </span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-91360890188087831212009-12-15T23:55:00.000-08:002009-12-16T00:37:21.570-08:00Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1VknbPPw_OzVsri9eVi8-E1PBxGiRRS54qs7EBUlJvoQO9NRMbXpnAHHXCYTUFivTi10Obon2e8sdAkQTaQWQY6YZRb8ST6ijeJJlaP3TWhKexqGe76NP-6ee0VqYiYz6iFbXITk9b25s/s1600-h/tidur.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1VknbPPw_OzVsri9eVi8-E1PBxGiRRS54qs7EBUlJvoQO9NRMbXpnAHHXCYTUFivTi10Obon2e8sdAkQTaQWQY6YZRb8ST6ijeJJlaP3TWhKexqGe76NP-6ee0VqYiYz6iFbXITk9b25s/s320/tidur.jpg" /></a>Kebiasaan tidur ternyata dapat mempengaruhi kecantikan dan kesehatan wajah. Untuk menjaga tubuh tetap bugar saat bangun tidur sebaiknya mulailah untuk merubah kebiasaan posisi tidur anda.<br />
<br />
Mulailah untuk tidur dengan posisi telentang lurus dan gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi. Posisi tidur ini dianggap paling sempurna karena badan berada dalam posisi rileks. Tubuh anda juga tidak melengkung sehingga dapat mengganggu jantung dan sirkulasi darah.<br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
Posisi tidur miring sebenarnya tidak buruk tetapi sebaiknya jangan terus menerus dalam kondisi itu. Posisi miring yang baik adalah miring ke kanan karena dianggap oleh para dokter posisi ini tidak menekan aliran pada jantung anda.<br />
<br />
Posisi tengkurap merupakan posisi yang paling buruk. Karena bisa menekan lengkungan tulang punggung yang menyebabkan otot tetap tegang selama tidur. Selain itu tengkurap bisa membuat wajah anda sembab dan mata merah karena dada dan jantung tertekan.<br />
<br />
Sebaiknya hindari tidur yang menantang lampu karena akan membuat wajah mengerut saat anda tidur pulas. Jangan lupa tanggalkan perhiasan dan pakaian dalam saat tidur, agar darah bisa bersirkulasi baik dan membuat anda tidur semakin nyenyak.<br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-9793480341587507522009-12-14T20:14:00.000-08:002009-12-14T20:14:37.639-08:00Mengenal Cacar Air pada Anakcacar air dapat menyerang anak-anak maupun dewasa. walaupun tidak berbahaya, cacar air bisa menjadi parah akibat infeksi bakteri<br />
<br />
Tips:<br />
1. jika terlihat bintik merah atau lepuhan yang mulai dari bagian tengah badan lalu menjalar ke samping badan, didahului oleh gejala lemas, demam, disertai nafsu makan menurun, dan ada kontak dengan penderita cacar air sekitar 1 minggu sebelumnya, pikirkan kemungkinan terkena cacar air.<br />
<br />
2. tetap mandi seperti biasa dengan air yang bersih, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang <span class="fullpost"> sedang terkena cacar air. keringkan tubuh sesudah mandi, usahakan tidak menggosok terlalu keras.<br />
<br />
3. untuk menghindari bekas luka yang sulit hilang, usahakan untuk menghindari pecahnya lenting cacar air<br />
<br />
4. pastikan selalu hidup di lingkungan yang bersih, dengan pola hidup yang sehat dan pola makan gizi seimbang untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit. konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jambu biji dan tomat sangat dianjurkan.<br />
<br />
5. jangan lupa untuk memberikan vaksinasi anti cacar untuk anak, yang dapat dilakukan pada usia mulai satu tahun ke atas<br />
<br />
karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala. yang dapat dilakukan adalah istirahat secukupnya.<br />
<br />
- minum paracetamol untuk menurunkan demam<br />
- mandi dengan air suam-suam kuku dan taburkan bedak di seluruh badan untuk meringankan rasa gatal<br />
- mandi setiap hari dan cuci pakaian samapai bersih<br />
- gunakan sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam atau usahakan kuku tetap pendek dan tidak tajam<br />
- makan makanan yang lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut<br />
<br />
<i>Sumber:Kartika Kencana</i><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-79325655846656947402009-12-08T22:59:00.000-08:002009-12-17T20:29:31.607-08:00DEFISIENSI BESIPendahuluan<br />
<br />
Defisiensi besi adalah kekurangan besi dalam tubuh karena kosongnya cadangan besi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang berperan diantaranya kehilangan besi sebagai akibat pendarahan, kurangnya asupan akibat taraf sosial ekonomi, kebutuhan yang meningkat seperti pada wanita hamil, serta gangguan penyerapan besi di dalam tubuh akibat kesalahan kombinasi jenis asupan.<br />
<br />
<br />
Setiap hari tubuh membutuhkan 20-25 mg besi untuk eritropoesis dimana 95% besi berasal dari perputaran daur eritrosit dan katabolisme hemoglobin. Sehingga hanya sekitar 1 mg besi setiap hari (5% dari daur eritrosit) yang dibutuhkan dari luar tubuh baik yang berasal dari <span class="fullpost"> protein hewani (besi heme) ataupun dari tumbuh-tumbuhan (besi nonheme). Kebutuhan ini dapat berbeda karena faktor usia dan jenis kelamin.<br />
<br />
<br />
Jika kebutuhan besi tiap harinya dipenuhi, maka besi sebagai mikronutrien dan trace element dalam tubuh dapat menjalankan fungsi untuk mensintesis hemoglobin, mioglobin, dan beberapa enzim seperti sitokrom di dalam tubuh manusia. Apabila kebutuhan besi dalam tubuh tidak tercukupi dan tidak segera diatasi, maka manifestasi klinis yang paling awal dan sering terjadi adalah Anemia Defisiensi Besi (ADB). Jenis anemia karena penyakit kronis ataupun Ressless Leg Syndrome (RLS) juga dilaporkan, namun patofisiologinya tidak diketahui dengan jelas<br />
<br />
<br />
ADB paling sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini terkait dengan taraf ekonomi yang relative rendah, kurangnya asupan protein hewani, dan investasi parasit pada daerah endemik. Prevalensi ADB pada laki-laki 16-50%, 25-84% pada wanita tak hamil, 46-92% pada wanita hamil yang relatif rendah pada trimester I dan kemudian meningkat pada trimester II. Sekitar 50% ADB pada wanita hamil terjadi setelah kehamilan 25 minggu. Terdapat penelitian yang melaporkan sejumlah 24% dari penderita ADB menunjukkan gejala RLS.<br />
<br />
<br />
Oleh karena tingginya insiden defisiensi besi di Indonesia, di bab selanjutnya akan dibahas mengenai patofisiologi, gambaran klinis, penilaian secara nutrisional, cara mendiagnosis serta manajemen untuk mengurangi angka insiden serta menurunkan mortalitas dan morbiditas akibat defisiensi besi.<br />
<br />
<br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7698111/DefisiensiBesi.doc.html">Download complete file [Doc]</a><br />
<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7787799/IRONDEFICIENCYSGDA4.rar.html">Download Powerpoint [Ppt]</a><br />
<br />
Related Reference: <br />
<br />
1. Earley CJ.<a href="http://downloads.ziddu.com/downloadfile/7680621/Restlesssyndrome.pdf.html">Restless Legs Syndrome</a>. N Engl J Med 2003;348:2103-9. </span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-28652791576982288962009-12-03T08:53:00.000-08:002009-12-14T19:51:16.681-08:00The Problem of Underweight<b>Definition</b><br />
Extremes in underweigth, just as in overweigth, bring or accompany serious health problems. It is estimated that somewhat less than 10% of persons have trouble graining and maintaining weight. Some seem to lack control over how much they eat at a meal and reach a full feeling with less food than do persons of normal weight. Underweight may be assosiated with poverty, poor living, conditions, or long-term disease. Elderly persons experiencing changes in appetite are at risk of underweight.<br />
<br />
A normal, healthy Body Mass Index ranges from 18.5 <span class="fullpost"> to 22.9. Anything lower than 18.5 is underweight.<br />
<br />
<br />
<b>Causes</b><br />
In general, underweight is assosiated with conditions that cause basic malnutrition, such as:<br />
<br />
* wasting disease<br />
* poor food intake<br />
* malabsorption<br />
* hormonal imbalance<br />
* energy imbalance<br />
* poor living situation<br />
<br />
<br />
<b>Nutritional Care</b><br />
the dietary goal, according to each person's tolerance, is to increase energy and nutrient intake in a diet that is :<br />
<br />
* high in kcalories, at least 50% above standard needs<br />
* high in protein, to rebuild tissue<br />
* high in carbohidrate, to provide a primary energy source in easily digested form<br />
* moderate in fat, to add kcalories but not exceed toleration limits<br />
* optimum in vitamins and minerals<br />
<br />
Good food of wide variety, well prepared and seasoned, and attractively presented helps revive lagging appetites and increases the desire to eat. Frequent, small nourishing meals and snacks spread through the day, including favorite foods, stimulate interest in eating and increase the optimal use of foods and their nutrients. To achieve the desired increase in kcalories, use food seasoning (such as margarine or butter, sauces, and dressings) and liquid nutritional supplements to add kcalories and key nutrients. In some extreme cases, tube feeding or total parenteral nutrition (TPN) may be necessary.</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-82380933907352902482009-11-23T19:04:00.000-08:002009-12-08T05:36:22.413-08:00Know more about Green tea<span style="color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: small;"><span style="border-collapse: collapse; font-size: 12px; line-height: 16px;"><i>by bradboom123</i></span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif;"><span style="border-collapse: collapse; line-height: 16px;"><br />
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="border-collapse: collapse; color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 16px;">Consumers should know that green tea is a such kind of tea prepared from the leaves of </span><span style="border-collapse: collapse; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 16px;"><span style="color: purple;"><b>Camellia sinensis</b></span></span><span style="border-collapse: collapse; color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 16px;"><b> </b>undergoing minimal oxidation during processing. </span><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX1UFvvGSkmPxuwd1_0vYW3Wjw75mBGC4xXqRyFrq2PF3AxqpmrG2W7jJGCZDSvTnxCeldU2PTZt6OwUuDyq8HCEaPS1CIkBiT4yTIDUuHeawQSazBQazpSIuNmi3iEx9KoQPZKPzjpxwq/s1600/images+(3).jpe" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX1UFvvGSkmPxuwd1_0vYW3Wjw75mBGC4xXqRyFrq2PF3AxqpmrG2W7jJGCZDSvTnxCeldU2PTZt6OwUuDyq8HCEaPS1CIkBiT4yTIDUuHeawQSazBQazpSIuNmi3iEx9KoQPZKPzjpxwq/s200/images+(3).jpe" /></a><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 16px;">Green tea is originated from China and now prevalent in many cultures like Asia, Japan and Middle East. Recently, it has shown widespread in the West world where people consuming black tea mostly . Now many varieties of green tea's production is happening in such countries basically where it is grown. But these varieties changes in taste because of variability in growing conditions, processing and harvesting periods.</span></div><span style="border-collapse: collapse; color: #222222; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 16px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Over the last few decades green tea has been tested both on scientific and medical studies to know whether providing <b><span style="color: purple;">longer period health benefits or not</span></b>. Some evidence indicating that continous green tea drinkers have <b><span style="color: purple;">low chances of heart disease </span></b>and <b><span style="color: purple;">developing any type of cancer</span></b>. Green tea is also been known as useful for "weight loss management" in regular life . Junshan Yinzhen is also famous as one of the ten most famous Chinese Teas , known as the variety of White Tea across the globe.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Green tea in Japan is commonly called as "tea" in these coutries. Mostly people there called as "Japanese tea" . Conusmers shuold know that green tea do has caffeine in them . Normally green tea contains more caffeine than coffee. Especially the way it is processed and also leaves getting reused avoiding the caffeine intake. The more these green tea leaves keep brewing the low amount of caffeine consumer will find while consuming them. But if the green tea is brewed only once then the caffeine amount will be nearly 32mg. So consumers can read more about green tea in order to have benefits especially related to health issues in the public</div></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-18781113322502934512009-11-23T04:22:00.000-08:002009-12-08T05:36:22.413-08:00Top 10 Tips on Stopping Smoking<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZesmiIM5fy4g-hzDsnVvAEJn7kuYJ9aC3ZV7OS-X9IAyTe1waomuFTXQ4y9unhU62bp4NopQkTrG-RyXf60nw_gfPUU715ky-rINZV8RmBfMZXBl0nKyQn0PpImi7MFMFWj5Patxfh6q_/s1600/images+(2).jpe" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZesmiIM5fy4g-hzDsnVvAEJn7kuYJ9aC3ZV7OS-X9IAyTe1waomuFTXQ4y9unhU62bp4NopQkTrG-RyXf60nw_gfPUU715ky-rINZV8RmBfMZXBl0nKyQn0PpImi7MFMFWj5Patxfh6q_/s200/images+(2).jpe" /></a>1. Start with some <b><span style="color: purple;">pre-prep</span></b><b><span style="color: purple;">aration</span></b> by ensuring that you really do want to quit smoking cigarettes and understanding why you smoke.Write down your reasons for quitting. You may want to take a look at some of the benefits of quitting.<br />
<br />
2. <b><span style="color: purple;">Set yourself a date for quitting</span></b>. Try and choose a date that will be stress free but when you can find plenty to do to keep yourself busy. Try and set a date within about two weeks of reading this.<br />
<br />
3. Ask your <b><span style="color: purple;">doctor for advice</span></b>. This is especially important if you have health problems or are concerned about issues such as weight gain.<br />
<br />
4. Consider finding yourself a quitting partner relatives, work colleagues and friends are a good place to start. Set a date to quit together and you will be able to give each other support.<br />
<br />
5. Tell your <b><span style="color: purple;">family and friends</span></b> about your intentions. Ask them for their support before you quit and explain that you may not be yourself while experiencing withdrawal. When you reach your quitting date rely on those that have been most encouraging for <b><span style="color: purple;">support</span></b>.<br />
<br />
6. Think about starting an <b><span style="color: purple;">exercise program</span></b> and a <b><span style="color: purple;">sensible eating plan</span></b>. Again speak to your doctor or dietician. Exercise will give you more energy and help you to relax and relieve stress.<br />
<br />
7. You should know what triggers your desire for a cigarette, such as <span style="background-color: white;"><span style="color: purple;">stress, the end of a meal, drinking</span></span> in a bar, etc. <b><span style="color: purple;">Avoid these triggers</span></b> while you are trying to quit or if that's not possible, decide how you will deal with the triggers.<br />
<br />
8. Decide what you will do when you experience cravings. As we've discussed <b><span style="color: purple;">deep breathing, a short walk and keeping you self busy </span></b>will help to take your mind off the cravings. Perhaps you can think of other ways. Write them down. Remember these cravings will only last for 3-5 minutes at a time.<br />
<br />
9. If you have tried quitting before maybe you came across a stumbling block which we have discussed such as <b><span style="color: purple;">finding something to do with your hands</span></b>. If so, you need to arm yourself with a solution to these foreseeable problems. Get yourself a pen, or stress relief aid to fiddle with, if occupying your hands is a problem.<br />
<br />
10. <b><span style="color: purple;">Be positive and confident you can quit</span></b>. You have spent time and energy planning how you will deal with the task ahead by following our tips for giving up smoking. Believe you can and you will do it if you persevere.<br />
<br />
Ten of thousands of people are quitting every day around the world. You can be one of them.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-6727753640470820932009-11-23T03:52:00.000-08:002009-12-08T05:36:22.414-08:00Tips for Weight Loss Success<b><i>by dr. Jason Davidson</i><br />
<br />
10 minutes of exercise a day<br />
</b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaA2nhy8cZWFhRyBDcH_cTex1FQLTK1h_NE4Y-1k3Z6RUMQ85MdHrLDKyfotWjiM0IDxfHRIDc3VXS37vywJwdmFDq-dSQMhCD7A2ZhyHuUM8js1FtMdHxBpnvfDTPdSgdz7-5bWjsYNL9/s1600/images+(1).jpe" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaA2nhy8cZWFhRyBDcH_cTex1FQLTK1h_NE4Y-1k3Z6RUMQ85MdHrLDKyfotWjiM0IDxfHRIDc3VXS37vywJwdmFDq-dSQMhCD7A2ZhyHuUM8js1FtMdHxBpnvfDTPdSgdz7-5bWjsYNL9/s320/images+(1).jpe" width="212" /></a>This is not asking a lot. It is only 10 minutes! The reason I say this is because below you will see that I say you need to eat plenty of fiber. This is so you have a bowel movement more often and get rid of that other yucky fecal matter that is left in your body. But to do that you need to get your insides moving around. So either walk for 10 minutes, you some crunches for 10 minutes, or any other sort of exercise. This will also burn off some of those extra calories that you may be eating. If you want to lose fat in a week, then burn those fat cells that are ready to leave your body.<br />
<br />
<b>Don't eat as much</b><br />
I am not saying starve yourself. Instead of eating a full plate of food, eat half a plate. Make sure you get three of these small meals a day. Since you want to lose weight in a week, this should help you burn fat quicker. This will keep her metabolism going and burn off the calories. It only slows your metabolism down if you eat one meal a day.<br />
<br />
<b>Eat fiber</b><br />
Whether you eat more fiber or take a fiber supplement, this will make you get rid of all that extra fecal matter that's inside your body. It is said that your body can hold over 10 the 20 pounds of fecal matter. Get rid of it by eating more fiber. Getting rid of the extra fecal matter will allow you to lose weight in a week.<br />
<br />
<b>Drink plenty of water</b><br />
Drink plenty of water. Most people do not even get six glasses a day. Your body holds an extra 5 pounds of water if it realizes that you are not drinking enough. This is because it uses this in emergency situations. Just try not to over drink either. Water will also get you to have more bowel movements just like eating fiber. This should definitely get you to lose some weight in a week.<br />
<br />
<b>Get a Good Study Guide</b><br />
Losing weight is more than just taking a walk or eating a little less. There is a lot of information that you will absolutely need to know if you are going to succeed in losing weight. The best thing to do is to learn it from someone who's been there.<br />
Remember, weight loss is not easy. So why go into losing weight unprepared? Not being prepared could waste you months of never losing any weight. So get prepared. Make sure to do your research and get started, and you'll have no problem getting rid of your extra weight.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-7509368273045083612009-11-23T03:46:00.001-08:002009-11-23T04:06:51.050-08:00How To Understand Alzheimers Better<h1 class="art_head"><em><span style="font-size: small;">by Kenneth Shannon</span></em></h1>To understand Alzheimers more, we need to look at and understand dementia. Dementia is a mental disorder characterized by the loss of cognitive abilities. It is an extremely debilitating disease that afflicts some individuals in their old age. Alzheimers information shows that Alzheimers disease is the most common form of this disorder that greatly impairs normal mental operations. There is no certain prevention or cure for Alzheimers disease right now but continuous studies and tests are being made toward this endeavor because according to Alzheimers information, this disease is irreversible. The disease also continues to progress into different stages and symptoms of this worsen over time.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvoy-j3eGOvsMFVVXf-SwODjj4BfhQhubjvgpRuYVnwCGIURWZmEIYWvlVAcf8w3AdT5R_H7ycVPbwl3Otd9bv7XKkFnHHVRqIal6q1-NfDdtb4x1BFCiqdGTRxzMr07W0iBw6-t-SieX/s1600/images.jpe" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvoy-j3eGOvsMFVVXf-SwODjj4BfhQhubjvgpRuYVnwCGIURWZmEIYWvlVAcf8w3AdT5R_H7ycVPbwl3Otd9bv7XKkFnHHVRqIal6q1-NfDdtb4x1BFCiqdGTRxzMr07W0iBw6-t-SieX/s200/images.jpe" width="180" /></a>One of the earliest symptoms of Alzheimers is short term memory loss. It then progresses into a gradual decline of other cognitive abilities. After the disease has progressed further, one may notice a marked change in the sufferer's behavior and at the very last stages of the disease, the individual with Alzheimers will have to depend on others for simple activities such as eating and mobility.<br />
<br />
Alzheimers information tells us that the course of the disease varies from person to person with a range of five to twenty years. Alzheimers eventually ends in death due to complications and infections.<br />
<br />
Although more and more Alzheimers information has been collated and researched throughout the years, the progress has been steady but slow. For instance, the Alzheimers information on what causes the disease is still uncertain. There are some major hypotheses that seem to revolve around two factors: genetic or hereditary and a complex environmental interaction.<br />
<br />
Alzheimers information shows us that it is primarily a disease that affects the brain. It is in the abnormalities in the brain that result in massive atrophy of the brain's neurotransmitters, nerves and neurons. From these stem the malfunctions that begin with short term memory loss to sever impairment to memory and the loss of motor skills and other normal bodily functions.<br />
<br />
An abnormally large deposit of protein in the brain causes the massive atrophy. The absolute detection of Alzheimers can only really be done post mortem through an autopsy where the brain is examined and it shows a significant amount of shrinkage and a smoothening of the usual brain wrinkles.<br />
<br />
However, one need not wait for an autopsy to find out whether one is suffering from Alzheimers disease or not. With modern Alzheimers information, one can have an 85 % to 90% accuracy in the diagnosis of the disease. No laboratory tests are done. Instead, there will be some cognitive tests and with a series of exercises and questions that are crossed checked against other possible sources of dementia. These mental tests done to be able to diagnose Alzheimers help also by letting the physician know at which stage of progression the sufferer may be at.<br />
<br />
Individuals with the age of 65 and above are most likely to be at risk of AlzheimersUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-72689282772418274012009-11-21T20:49:00.001-08:002009-11-22T09:17:37.492-08:00Thyroid Dysfunction, its Symptoms & Treatment<span style="color: #cc6600;"></span><br />
<span style="color: #cc6600;"><h3><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica; font-weight: normal;"><span style="color: orange;">by: Balaji</span></span></span></h3><h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica; font-weight: normal;">Hipotyroidism is a condition where the thyroid gland situated under the pituitary gland does not produce the required amount of thyroid hormone. This hormone is necessary for proper functioning of the cells of our body and assist in metabolism. Any deficiency in this hormone would result in a host of problems in the human body.</span></span></h3></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica;"><span style="font-size: small;">There many people around the world with some form of hypothyroidism or thyroid dysfunction without even knowing that they have that disorder.Surgery, medications, iodine deficiency, dysfunction of the pituitary gland, and thyroid gland inflammation are some of the causes of hypothyroidism. The other causes of hypothyroidism could be chronic fatigue and weakness, weight gain or difficulty in losing weight, dry and rough skin, and abnormal menstrual cycles.</span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica;"><span style="font-size: small;"><br />
The symptoms of hypothyroidism is often associated with the symptoms of candida over growth and other fungal diseases. Diagnoses are the important one in the treatment of hypothyroidism. Diagnoses are always related with the symptoms of hypothyroidism. Some time symptoms of hypothyroidism are interrupted differently by the patient and by the physician. The other symptoms of hypothyroidism are mild swelling of the feet and legs, heavy lower eyelids, pain in the wrist due to compression of nerves.<br />
<br />
The symptoms of hypothyroidism can be the list given above and also decreased sex drive, memory loss, depression and irritability, constipation, muscle cramps, hair loss or dry hair, and intolerance to cold. The TSH (thyroid stimulating hormone from the pituitary gland) level and T4 levels in the blood are tested.<br />
<br />
The T4 level is the main thyroid hormone. The doctor who is checking these levels should be well aware to compare the TSH and T4 levels with the symptoms to identify whether the person is suffering from hypothyroidism or hyperthyroidism. Hyperthyroidism is the over production of the thyroid hormone.<br />
<br />
Natural remedies for hypothyroidism are effective method. The herbs used in the natural remedies for hypothyroidism help to maintain healthy thyroid functioning. The herbs used in the natural treatment for hypothyroidism are fucus vesiculosis, it is a sea vegetable it contain iodine. Avena sativa is used for nerve disorder it is known as nerve tonic.</span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica;">For more information related to various natural treatments available for Thyroid, pls visit <a href="http://www.natural-treatment-guide.com/thyroid/natural-remedies-for-hypothyroidism.html" style="color: #990000;" target="_new">Natural Remedies for Hypothyroidism</a>webpage for more details. Online version of the above article is located at <a href="http://www.natural-treatment-guide.com/thyroid/thyroid-intro.html" style="color: #990000;" target="_new">http://www.natural-treatment-guide.com/thyroid/thyroid-intro.html</a><br />
</span></span><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-53775877364829137702009-11-21T19:43:00.001-08:002009-11-22T09:09:18.252-08:00Kulit Baru untuk Penderita Luka Bakar<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><span style="font-size: 13px;"><span style="color: #336699; font-family: arial; font-size: x-large; font-weight: bold;"></span></span></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><span style="font-size: 13px;"><span style="color: #336699; font-family: arial; font-size: x-large; font-weight: bold;"><div style="line-height: 20px; margin-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">KOMPAS.com - </span></span></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam prosedur penanganan pasien luka bakar, kulit mati akibat luka bakar harus dibuang agar tidak menjadi sarang kuman karena infeksinya bisa menyebar ke darah dan menyebabkan kematian. Prosedur </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pembuangan kulit mati (eksisi tangensial)</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> ini dilakukan di kamar operasi.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Di luar negeri, setelah kulit mati dibuang langsung </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ditanam kulit sementara</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> berupa kulit cadaver (mayat) atau kulit babi. Sementara itu, kulit penderita diambil sedikit untuk dibiakkan lewat teknik kultur jaringan (</span></span></span><em><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tissue culture</span></span></span></em><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">).</span></span></span><br />
</div></div><div style="line-height: 20px; margin-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun selain mahal, penanaman kulit sementara itu seringkali mendapat reaksi penolakan dari sistem imun tubuh. Efek samping lainnya adalah </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">risiko infeksi</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> karena kulit yang diambil mungkin mengandung penyakit.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Karena mahalnya biaya pembiakan kulit tersebut, di Indonesia, setelah kulit mati dibuang,</span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> luka ditutup dengan balutan konvensional</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">, misalnya kasa. Balutan diganti setiap dua hari sampai tumbuh jaringan granulasi yang siap untuk ditanami kulit. Penambalan dilakukan dengan </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mengambil kulit dari bagian tubuh lain</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">, biasanya dari paha atau punggung.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Perkembangan dalam teknologi </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sel punca (</span></b></span></span><em><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">stem cells</span></span></em><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">)</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> ikut membawa harapan baru bagi pasien luka bakar. Memakai sifat sel punca sebagai pembentuk jaringan baru, para ilmuwan dari Perancis mengklaim telah menemukan cara untuk menciptakan kulit baru dengan menggunakan sel punca embrio manusia.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam laporannya yang dimuat dalam jurnal Lancet, para ilmuwan itu mengatakan sel punca mampu </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menumbuhkan kulit baru</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> dengan struktur yang lengkap dalam tempo </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">12 minggu.</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> Percobaan yang dilakukan terhadap mencit membuktikan klaim tersebut.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dr Christine Baldeschi dari Institute for Stem Cell Therapy and Exploration of Monogenic Disease, Perancis, yang memimpin riset ini mengatakan hasil penelitian ini sangat menjanjikan. "Penggunaan kulit yang berasal dari sel punca embrionik bisa dicangkokkan pada pasien luka bakar dengan tingkat penolakan yang kecil," katanya.</span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Selain proses penyembuhannya lebih </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">cepat</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">, sel punca juga terbukti </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mengurangi nyeri dengan cepat</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">. Para peneliti kini tengah bersiap melakukan ujicoba pada manusia. Bila berhasil, terapi ini akan menolong banyak korban luka bakar dari risiko infeksi dan kematian.</span></span></span><br />
</div></div></span></span></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-72382643427809404752009-11-21T19:37:00.001-08:002009-12-08T05:36:22.414-08:00Ditemukan, Viagra buat Wanita!<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 12px; line-height: 20px;"><strong>JAKARTA, KOMPAS.com — </strong>Ada kabar baik bagi para wanita yang mengalami problem seksual. Para ahli di AS mengklaim telah menemukan sejenis obat yang berkhasiat sebagai "viagra" bagi kaum hawa.<br />
<br />
Dalam serangkaian uji klinis, obat ini secara tidak sengaja menunjukkan efek luar biasa dalam membangkitkan gariah seksual wanita. Padahal, awalnya obat ini diuji sebagai antidepresan.<br />
<br />
Seperti dilansir AP, Rabu (18/11), obat bernama <em>flibanserin </em>ini diklaim dapat memberikan gairah dan kepuasan yang lebih bagi para wanita, selain juga mengurangi stres saat berhubungan seksual.<br />
<br />
Profesor John Thorp dari University of North Carolina, yang memaparkan studinya dalam Kongres Pengobatan Seksual Eropa di Lyon, Perancis, menyatakan, wanita yang meminum 100 miligram <em>flibanserin </em>setiap hari dilaporkan mengalami kepuasan seksual yang lebih.<br />
<br />
"<em>Flibanserin </em>adalah antidepresan yang buruk. Namun, dapat meningkatkan libido," ujar Profesor Thorp yang menyatakan bahwa rendahnya gairah seks dialami oleh 9 hingga 26 persen wanita di dunia.<br />
<br />
Viagra yang kini sudah dikenal luas manfaatnya bagi pria, pada awalnya juga didesain untuk mengatasi gangguan jantung. Namun, dalam uji klinis ternyata obat ini mampu mengatasi impotensi pada kaum pria.</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-16099520450373193592009-11-21T19:27:00.001-08:002009-11-21T19:27:43.477-08:00Morfin Percepat Penyebaran Sel Tumor<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; font-size: 12px; line-height: 20px;"><strong>KOMPAS.com -</strong> Hasil dua buah studi terbaru menambah bukti yang menyebutkan morfin dan madat yang berbasis penghilang rasa sakit (<em>painkiller</em>) yang biasa dipakai sebagai anastesi, mempercepat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, terutama pada pasien kanker.<br />
<br />
Menurut Patrick A.Singleton, asisten profesor pengobatan dari Universitas Chicago, morfin bisa meningkatkan proliferasi (perkembangbiakan) sel tumor, menghambat sistem imun, serta memicu pertumbuhan pembuluh darah baru (angiogenesis) yang memberi makan tumor dan menekan fungsi pertahanan tubuh.<br />
<br />
"Bila hasil klinik ini terbukti, mungkin akan ada perubahan besar dalam penggunaan anastesi untuk prosedur operasi pada pasien kanker. Mungkin juga perlu dicari obat-obatan baru," kata Singleton.<br />
<br />
Pada pasien kanker yang menjalan operasi diketahui terjadi penurunan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga sel tumor makin mudah menginvasi jaringan dan menyebar ke bagian tubuh lain.<br />
<br />
Untuk mencegah hal tersebut para peneliti melakukan jicoba terhadap mencit diketahui mencit yang tidak diberi reseptor morfin. Ternyata mencit itu tidak mengalami pertumbuhan tumor saat disuntik dengan sel kanker paru. Para peneliti juga menemukan bahwa <em>methylnaltrexone</em> bisa mengurangi profilerasi kanker sel hingga 90 persen.</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3536038654788360512.post-20485825381753792952009-11-21T19:09:00.000-08:002009-11-21T19:09:37.771-08:00Texting a Pain in the Neck, Study SuggestsBy Andrea Thompson<br />
<br />
Texting long messages can be a pain in the neck — literally.<br />
<br />
The repetitive action of working your fingers across the number pad of your cell phone can cause some of the same chronic pain problems previously confined to those who'd spent a lifetime typing, a new study suggests.<br />
<br />
The possible connection is particularly worrying given how much teens and young adults — and increasingly those in professional settings — are texting nowadays, said Judith Gold of Temple University in Philadelphia, who carried out one of the first studies on the potential connection.<br />
<br />
Text messaging is a fairly new technology, Gold says, so this is a new area of research for those who study ergonomics. But the links between carpal tunnel syndrome, bursitis, and tendonitis for office workers and others who spend much of their day typing are firmly established, and "given the similarities in body position, findings from research on overuse injuries from computers could be applicable" to texting, Gold said.<br />
<br />
"The way the body is positioned for texting – stationary shoulders and back with rapidly moving fingers – is similar to the position for typing on a computer," Gold explained.<br />
<br />
Previous research has found pain in the elbow associated with too much thumb texting. Doctors' case reports have also referenced individual instances of "texting tendonitis" and "Blackberry thumb," Gold said.<br />
<br />
To look for a broader link between texting and chronic pain, Gold and her colleagues sent a questionnaire to 138 college students asking them to report the number of text messages they sent per day (in four categories: 0, 1-10, 11-20, 21+ messages) and to point out any discomfort they felt on a body map.<br />
<br />
The research showed an association between number of text messages sent per day and shoulder discomfort. The effect seemed to be particularly pronounced in males, though Gold says she doesn't know why that would be.<br />
<br />
"What we've seen so far is very similar to what we see with office workers who've spent most of their time at a computer," Gold said.<br />
<br />
However, Gold's study did not control for the amount of time the people surveyed also spent typing on computers, which could be affecting the results. Gold says that more research needs to be done to control for computer use and confirm the texting-pain connection.Unknownnoreply@blogger.com