Menghitung Cairan Infus

Bagi co-ass atau tenaga kesehatan lainnya yang baru memulai praktek di rumah sakit mungkin masih bingung tentang cara menghitung jumlah tetesan infus. Berikut ini adalah rumus yang biasa digunakan untuk menghitung tetesan infus, baik dengan infus makro maupun mikro. Semoga bermanfaat.

MACRO = 1 cc = 20 tts/mnt
Tetes Infus Macro
tts/mnt = jmlh cairan X 20 / lama infus X 60

Lama Infus Macro
lama infus = (jmlh cairan X 20) / (tts/mnt X 60)

MICRO = 1 cc = 60 tts/mnt
Tetes Infus Micro
tts/mnt = (jmlh cairan X 60) / (lama Infus X 60)

Lama Infus Micro
lama infus = (jmlh cairan X 60) / (tts/mnt X 60)

contoh kasus:
1. infus 500 cc diberikan kepada seorang pasien 20 tetes makro/ menit habis dalam berapa jam? jika dalam micro?

jawab

1 cc = 20 tetes makro, berarti pasien diberikan 1 cc/ menit
infus yang tersedia 500 cc, akan habis dalam 500 dibagi 60 menit = 8,333 jam
kalo dalam micro tinggal di kali 3 aja. jadinya = 24,99 jam.


2. berapa tetes macro per menit tetesan 500 cc infus RL harus diberikan agar habis dalam 4 jam?

jawab

500 cc dibagi 4 jam = 125 cc ; ini jumlah cc RL yang harus diberikan per jamnya
125 cc dibagi 60 = 2,083 cc / menit. ini jumlah cc RL yang harus diberikan per menitnya.

1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro 

jadi 2,083 cc = (2,083 x 20) 41,66 tetes makro = (2,083 x 60) 124,98 tetes mikro.

Siklus Pertumbuhan Rambut



Rambut tumbuh melalui siklus yang mencakup tiga fase pertumbuhan yaitu fase anagen, katagen, dan telogen.

1)Fase Anagen
Fase anagen merupakan fase pertumbuhan rambut aktif dimana sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Lama fase anagen kurang lebih 2-6 tahun.

2)Fase Katagen
Katagen merupakan masa peralihan yang terjadi setelah akhir fase anagen. Lama masa transisi ini adalah 1-2 minggu dan akan terbentuk rambut gada (hair club).

3)Fase Telogen
Fase telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan tumbuh tunas kecil yang membentuk rambut baru yang tumbuh di bawah rambut gada. Rambut baru ini kemudian didorong keluar. Dengan kembalinya fase anagen, rambut lama atau rambut gada (clubbed hair) terdorong lepas oleh tumbuhnya rambut baru. Fase telogen berlangsung selama kurang lebih 100 hari atau sekitar 5 sampai 12 minggu.

Pada akhir fase telogen rambut akan lepas dan akan memulai siklus pertumbuhan rambut yang baru. Dalam keadaan normal, sekitar 90% rambut di kulit kepala berada dalam fase anagen, sekitar 1% berada dalam fase katagen, dan sekitar 9% berada dalam fase telogen.

Rambut memiliki lama siklus yang bervariasi tergantung lokasi tumbuhnya rambut. Pada alis, siklus pertumbuhan rambut akan berakhir dalam 4 bulan sementara kulit kepala berakhir dalam 3 sampai 4 tahun. Ini adalah alasan mengapa panjang rambut alis jauh lebih pendek dibandingkan dengan rambut di kulit kepala. Rambut di kulit kepala memiliki masa anagen kira-kira 1000 hari dan masa telogen 100 hari sehingga rasio perbandingan rambut anagen dan telogen 9:1. Untuk mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen diperiksa rasio rambut anagen dan telogen dengan trikogram.

Vaginal toucher

Vaginal toucher adalah pemeriksaan yang dilakukan pada saat sebelum persalinan. Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan ini adalah sebagai berikut:
  1. Didahului dengan melakukan inspeksi pada organ genitalia eksterna.
  2. Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo untuk melihat keadaan jalan lahir.
  3. Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum.)
  4. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik. 
Pada pemeriksaan ini, yang dapat dinilai yaitu:
  • Tentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).
  • Tentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah tentukan warna, bau, dan jumlah air ketuban yang mengalir keluar c)Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion.
  • Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau tali pusat yang berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap – compound presentation).
Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri klinik :
  • Pemeriksaan bentuk sacrum
  • Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak. 
  • Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.
  • Mengukur distansia interspinarum. 
  • Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul. 
  • Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya kesempitan panggul (mengukur conjugata diagonalis). 
  • Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.